Selasa, 30 Juli 2013

Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat


Setiap manusia pada umumnya dan muslim pada khususnya menghendaki sukses dalam hidupnya baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
Menurut Al-Qur’an Surat :
“Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil  kepada Allah dan Rasulnya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka ialah dengan ucapan kami mendengar dan kami  taat dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs : An-Nur-51)”
Kepribadian orang yang beriman itu dapat terlihat dari perkataan dan perbuatan dimana ia senantiasa mendengar dan taat terhadap apapun yang menjadi ketetapan Allah SWT dan Rasul-NYA. Mendengar artinya mendengarkan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang dilarangnya, dan mereka berusaha  sungguh-sungguh memahami kehendak Allah dan Rasul-NYA. Sedang ketaatan yang di maksud adalah ketaatan dalam menjalankan syariat, baik berupa perintah maupun larangan yang di tetapkan Allah dan Rasul-NYA dalam Al-Qur’an dan As-sunnah. Jadi, setelah memahami tanpa banyak bertanya atau mempertanyakan segera mereka ikuti dengan ketundukan dan kepatuhan untuk menjalankannya.
Kewajiban untuk taat kepada syariat ini di jelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an Surat :
“Kemudian kami  jadikan kamu (Muhammad) berada di  atas syariat (peraturan) dari  urusan (Agama itu) maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Qs. Al-Jazsiyah-18)”
Oleh karena itu, adanya perintah larangan itu harus kita sambut dengan penuh kesyukuran karena dengan itu kita bisa mendapatkan apa yang bermanfaat dan menghindar dari apa yang membahayakan. Syariat Allah SWT juga merupakan wujud keadilan-Nya. Ketika Allah menurunkan perintah dan larangan, sesungguhnya dia tidak punya kepentingan apapun selain untuk mewujudkan kasih sayang dan keadilan bagi kehidupan manusia. Seandainya semua manusia taat, sesungguhnya ketaatan itu tidak ada manfaatnya bagi Allah. Sebaliknya jika semua manusia ingkar, sama sekali Allah tidak di rugikan. Teramat mudah bagi Allah untuk membinasakan semua manusia yang ingkar dan menggantikannya dengan makhluk baru yang semuanya tunduk kepada-Nya. Hal itu berbeda dengan ketetapan yang di buat oleh manusia. Manusia adalah makhluk yang memiliki syahwat dan keinginan, sehingga ketetapan manusia akan mudah di pengaruhi keinginan syahwatnya sendiri. Manusia senantiasa dipengaruhi oleh kepentingan dirinya keluarganya maupun golongannya. Hanya manusia yang taat kepada Allah sajalah yang bisa mewujudkan keadilan dimuka bumi. Meninggalkan syariat Allah akan menyebabkan terjadinya kedzaliman di muka bumi. Wallahu a’lam bish shawab.